Implementasi Pemikiran Sufistik dalam Tafsir Sufi Karya Sahl Al-Tustari
DOI:
https://doi.org/10.69698/jis.v3i2.764Keywords:
Al-Qur'an, tafsir, IslamAbstract
Penafsiran terhadap Al-Qur’an terus mengalami perkembangan baik dari segi metode,pendekatan dan corak dalam menafsirkan. Salah satu yang berkembang adalah penafsiran Al-Qur’an dengan menggunakna pendekatan sufistik yang pertama kali dilakukan oleh al-Tustari. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan biografi al-Tustari, potret kitab tafsir Al-Qur’an Al-‘adhim karyanya, metode penafsiran dan contoh penafsirannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu informasi ataupun data-data yang didapat dari literatur-literatur yang relevan seperti: jurnal, artikel, buku, platform dan lain sebagainya. Data yang didapat dari literatur-literatur tersebut dianalisis dan kemudian dijadikan ke dalam bentuk deskriptif dengan menguraikan Biografi Sahl al-Tustari, potret kitab tafsir al-Tustari, metodologi penafsiran dan contoh penafsiran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Sahl bin Abdullah Al-Tustari yang merupakan seorang ulama terkemuka pada abad ke-3 Hijriyah. Sahl al-Tustari dikenal dalam bidang tasawuf dan tafsir Al-Qur’an. Sahl bin Abdullah ini dalam mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai kedekatannya kepada Allah, yang menjadi dasar dari ajaran tasawuf. Salah satu karya tafsir dari Sahl al-Tustari ini ialah tafsir Al-Qur’an Al-Azhim atau yang dikenal dengan tafsir Al-Tustari. Akan tetapi Tafsir ini bukan ditulis langsung oleh Sahl al-Tustari, melainkan disusun oleh murid-muridnya berdasarkan penjelasan yang telah diberikan oleh Sahl al-Tustari. Adapun dalam kitab tafsir Al-Tustari ini menonjol karena pendekatan sufistiknya, serta dalam metode penafsirannya menggunakan pendekatan harfiah dan simbolik. Yang bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai moral yang terkandung dalam Al-Qur’an. Namun, dalam penafsiran Sahl al-Tustari ini tidak menafsirkan keseluruhan dari ayat-ayat Al-Qur’an, melainkan hanya beberapa pilihan ayat-ayat yang relevan dengan tasawuf. Serta dalam penafsiran kitab ini, ia menggunakan tartib mushafi bukan tartib nuzuli, yaitu yang penafsirannya berurutan dari surah Al-Fatihah hingga surah An-Nas. Pendekatan harfiah merujuk ke makna tekstual ayat-ayat Al-Qur’an, sedangkan pendekatan simbolik merujuk ke makna-makna tersembunyi dalam Al-Qur’an. Adapun karya-karya dari Sahl al-Tustari ini tidak hanya kitab tafsir saja, akan tetapi terdapat karya-karya yang lainnya. Namun kitab tafsir Sahl-Al-Tustari ini merupakan salah satu kitab tafsir tertua yang merujuk ke sufistik
References
Abdul, C. (2013). Al-Quran dan Ilmu Tajwid. Rineka Cipta.
Akhyar, M., Zulheldi, & Samad, D. (2024). Studi Analisis Tafsir Al-Qur’an Dan Relevansinya Dalam Pendidikan Islam. INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, Dan Kebudayaan, 10(1), Article 1. https://doi.org/10.55148/inovatif.v10i1.780
Alfadilahdila, A., Wirman, E. P., & Faizin, F. (2023). Kritik Penafsiran Ṭayran Abābīl dalam Tafsir Muhammad Abduh. Qudwah Qur’aniyah: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(2), Article 2. https://doi.org/10.30631/qudwahquraniyah.v1i2.2123
Alfathah, S. (2023). Shalawat Perspektif Tafsir Sufi: Studi Komparasi Tafsir Al-Jailani dan Tafsir Lathaif Al-Isyarat. TAFAKKUR : Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 3(2), Article 2.
Ariyadri, A. (2022). Epistemologi Corak Tafsir Sufistik. Ulumul Qur’an: Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(1), Article 1. https://doi.org/10.58404/uq.v2i1.89
Fikri, A. A., & Rahman, Y. (2023). Pandangan Sahl al-Tustarī terhadap Al-Qur’an dalam Tafsīr Al-Qur’ān al-’Aẓīm. Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat, 22(1), Article 1. https://doi.org/10.15408/ref.v22i1.25233
Ihsan, M., & Hakim, L. N. (2023). Identifikasi Corak Isyari dalam Tafsir Sufi. Izzatuna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 4(1), Article 1. https://doi.org/10.62109/ijiat.v4i1.39
Ilhafah, I., & Fairuzah. (2022). Tafsir Ayat-Ayat Qiyam Al-Lail: Kajian Komparatif Tafsir Ahkam dan Tafsir Sufi. Jurnal Studi Qur’an Dan Tafsir, 1(1), Article 1.
Khosim, N., & Samad, M. S. H. A. (2024). Populasi Ayat-Ayat Mahabbah Dalam Al-Qur’an: Satu Analisis Awal. Jurnal ’Ulwan, 9(1), Article 1.
Mustofa, A. (2023). Afsir Amaly Sebagai Tafsir Sufi Karya Muhammad Qoyyim Ya’qub. ISLAMIDA Journal of Islamic Studies, 2(2), Article 2.
Nuryana, I., & Aprilliyanti, N. (2024). Konsep Tazkiyyah An-Nafs dalam Kitab Tafsir Sufi RUH Al-Bayan dan Kontribusinya terhadap Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. JURNAL ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN ILMU PENDIDIKAN UMUM, 1(2), Article 2.
Quraisy, S. (2003). Mukjizat Al-Qur’an. Mizan.
Romziana, L., & Putri, L. A. (2023). Ayat-Ayat Makrifatullah dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim Karya Sahl Al-Tustari. El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 12(1), Article 1. https://doi.org/10.29300/jpkth.v12i1.3034
Roni, M. (2021). Konsep Nur Muhammad Studi Penafsiran Surat An-Nur Ayat 35. Al-Kauniyah, 2(1), 88–106. https://doi.org/10.56874/alkauniyah.v2i1.467
Zulfikar, E. (2024). Makna Khasyyatullah dalam Al-Qur’an: Telaah Atas Kitab-Kitab Tafsir Bercorak Sufi. El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 9(2), Article 2. https://doi.org/10.29300/jpkth.v9i2.6571
Zumrodi, Z. (2022). Tafsir Esoteris (Isyari) dalam Kitab Tafsir al-Qur’an al-Adhim Karya Ahmad Sahal Al-Tustari. Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 4(2). https://doi.org/10.21043/hermeneutik.v16i1.14803
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 AL-KAINAH: Journal of Islamic Studies

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.