Kutub Al-Sittah dalam Sejarah Keemasan Literatur Hadis: Dari Kodifikasi Ke Kanonisasi
DOI:
https://doi.org/10.69698/jis.v4i2.1516Abstract
Latar Belakang: Kajian hadis dalam tradisi keilmuan Islam sering kali memposisikan kutub al-sittah sebagai kategori kanonik yang telah mapan dan final. Pendekatan tersebut cenderung mengabaikan dinamika historis dan epistemologis yang melatarbelakangi terbentuknya otoritas enam kitab hadis tersebut. Padahal, pemahaman terhadap proses peralihan dari kodifikasi hadis menuju kanonisasi kutub al-sittah menjadi penting untuk membaca sejarah literatur hadis secara lebih kritis dan komprehensif. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika perkembangan literatur hadis Islam sejak fase tradisi lisan, proses kodifikasi tertulis, hingga terbentuknya kutub al-sittah sebagai kanon hadis dalam tradisi Sunni. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan serta analisis historis-kritis terhadap sumber-sumber hadis klasik dan kajian ilmiah kontemporer yang relevan. Hasil Penelitian: Hasil kajian menunjukkan bahwa kutub al-sittah merupakan puncak dari proses panjang transmisi, seleksi, dan verifikasi hadis yang ditopang oleh metodologi periwayatan yang ketat, sistem penilaian sanad dan matan, penyusunan tematis berbasis fiqh, serta penerimaan luas di kalangan ulama. Proses kanonisasi ini berlangsung secara bertahap melalui praktik keilmuan, pengajaran hadis, dan penggunaan berkelanjutan dalam aktivitas istinbāṭ hukum. Kesimpulan: Penelitian ini menegaskan bahwa kutub al-sittah tidak lahir sebagai kanon yang bersifat ahistoris, melainkan sebagai konstruksi keilmuan yang terbentuk melalui proses historis dan epistemologis yang panjang, sehingga menjadikannya bukan hanya dokumentasi hadis, tetapi juga rujukan otoritatif yang terus hidup dalam tradisi keilmuan Islam hingga masa kini.
References
Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i, Muhtarom, M. (2022). Epistemology of Hadith : Orientation for Chapters Compilation in the Kutub Sittah. Jurnal Theologia, 33(2), 239–260.
Ahmad Hizazih Alfaqih, Darin Rihhadatul ‘Aisy, A. A. (2024). Konsep Hadis Shahih Imam Muslim Dan Relevansi Di Era Kontemporer. Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia, 7693, 29–47. https://doi.org/10.21831/hum.v6i1.3809.
Ash-Shiddieqy, M. H. (2009). Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis (1 ed.). Pustaka Rizki Putra.
Azmi, M. M. (1968). Studies In Early Hadith Literature (1 ed.). Al-Maktab al-Islami.
Chaudittisreen, N. (2025). Sejarah perkembangan literatur hadis. Jurnal intelek insan cendikia, 2, 1822–1827.
Daniel W. Brown. (2020). The Wiley Blackwell Concise Companion To The Hadith. Wiley Blackwell.
Doni Saputra, Firman, A. R. (2024). Historical Background Dan Manhaj Kepenulisan Kitab Al-Jami Al Bukhari. Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 3(1), 37–54. https://doi.org/10.52431/ushuly.v3i1.2321
Fadhilah Is. (2020). Analisis Praktik Metode Kitab Al-J±mi’ Al-Mukhta¡ar Min As-Sunan ‘An Rasulill±h Wa Ma`rifah As-¢a¥3¥ Wa Al- Ma’l?L Wa Ma ‘Alaihi At-Tarmidz. Shahih : Jurnal Kewahyuan Islam, 3, 1–37.
Harahap, R. M. (2018). Hadis Pada Masa Nabi Muhammad Saw Dan Sahabat Radinal Mukhtar Harahap. Al-Bukhārī: Jurnal Ilmu Hadis, 1(1).
Harmuliani, N., & Putra, A. B. (2023). Kutubusittah dan Kutubutis’ah. Jurnal Dirosah Islamiyah, 5, 503–516. https://doi.org/10.17467/jdi.v5i2.3145
Hasan, M. I. (2019). Kanonisasi Jonathan Brown Atas Shahih Al-Bukhari. Living Islam, II, 35–54.
Khairun Nadzirah Binti Abd Rashid. (2020). KUALITAS SANAD HADIS BIRRUL WĀLIDAĪN RIWAYAT ABŪ DĀWŪD Khairun. Shahih : Jurnal Kewahyuan Islam, 3, 130–156.
Khoirun Nisa Siregar, Jihan Aprilia Lubis, Rustam Efendi, I. siregar. (2025). Keistimewaan Shahih Bukhari: Analisis Metodologi Imam Bukhari Dalam Mengumpulkan Hadis. Jurnal Kajian Agama dan Dakwah, 10(2).
Maulana, M. N., Aji, R. P., Amelia, S., & Iflatunnisa, S. (2024). Metodologi Penyusunan dan Sistematika Abu Dawud dalam Kitab Sunan Abi Dawud. Journal Of Critical Hadith Studies, 2, 1–9.
Mohamad Anas. (2017). Sekilas Membandingkan Sunan Abu Dawud Dan Turmudzi Mohamad. Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin, 7, 28–42.
Nur Helmi, Miranti Adelia Afda, Riswan Berutu, Juli Julaiha4, A. (2023). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. Kutubusittah dan Kutubutis’ah Nur, 9(3), 350–362.
Sagir, A. (2010). Perkembangan syarah hadis dalam tradisi keilmuan islam. Jurnal Ilmu Ushuluddin, 9(2), 129–148.
Sholeh, M. B., & Musyafiq, A. (2025). The Sunan Hadith Collection as a Methodological Instrument : A Novel Study of Its Typology , Quality , and Role in Legal Inference. El-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu, 6(2), 231–248.
Siregar, M. H. (2014). Otoritas Hierarki Kutub Al-Sittah Dan Kemandegan Kajian Fikih. Mikot, XXXVIII, 97–118.
Siregar, N., & Dosen. (2005). Kitab Sunan An-Nasā’ī (Biografi, Sistematika, dan Penilaian Ulama). Jurnal Hikmah, 15(64), 55–62.
Sri Ulfa Rahayu, J. J. (2024). Sunan An-Nasā’ī: Karya Monumental Di Bidang Ilmu Hadis. As-Syifa: Journal of Islamic Studies and History, 3(2).
Syam, N. F., & Nurwandri, A. (2024). The Role of Kutub As-Sittah in Verifying the Authenticity of Hadith: A Takhrij Science Approach Peran Kutub As-Sittah dalam Verifikasi Keaslian Hadits: Pendekatan Ilmu Takhrij. Jurnal Penelitian Medan Agama, 15, 49–60.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 AL-KAINAH: Journal of Islamic Studies

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




