https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/kamaliyah/issue/feedKAMALIYAH : Jurnal Pendidikan Agama Islam2024-07-01T03:12:08+00:00Munasirmunasirmpd9@gmail.comOpen Journal Systems<p>KAMALIYAH : Jurnal Pendidikan Agama Islam ISSN : 2987-6710 (Media Online) adalah jurnal ilmiah Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Huda Subang Jawa Barat, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2023. Berkenaan dengan perkembangan pendidikan Islam, Redaksi mengapresiasi dan menyambut baik seluruh masyarakat khususnya akademisi, peneliti, dan pendidik untuk menyumbangkan dedikasi intelektualnya dalam bentuk artikel yang akan dimuat di jurnal ini yang asli dan belum pernah dipublikasikan di media manapun. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, Arab, atau Inggris. Penulis perlu mendaftar ke jurnal sebelum mengirimkan atau, jika sudah terdaftar, cukup masuk dan memulai proses lima langkah. Jurnal Pendidikan Agama Islam akan terbit 2 edisi setiap tahunnya, yaitu pada bulan Mei dan November.</p>https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/kamaliyah/article/view/575Kepercayaan Diri Sebagai Prediktor Prestasi Akademik Siswa2024-07-01T03:12:08+00:00Muhamad Januaripinmjanuaripin@gmail.comMunasirmunasirmpd9@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kepercayaan diri sebagai prediktor prestasi akademik siswa. Metode studi kepustakaan digunakan untuk memahami teori-teori terkait dan hasil penelitian sebelumnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa keyakinan diri terhadap kemampuan, keterampilan sosial dan emosional, serta dukungan lingkungan merupakan faktor penting yang harus dimiliki siswa untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi. Keyakinan diri memungkinkan siswa untuk menghadapi tantangan belajar dengan lebih efektif, sementara keterampilan sosial dan emosional membantu mereka dalam berinteraksi dan mengelola stres. Dukungan lingkungan, baik dari keluarga, teman, maupun guru, juga berperan signifikan dalam meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, peningkatan kepercayaan diri dapat berkontribusi positif terhadap prestasi akademik</p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhamad Januaripin, Munasirhttps://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/kamaliyah/article/view/522Membentuk Pendidikan Karakter Melalui Kesalehan Masyarakat2024-06-14T06:07:06+00:00Oren Satipa Muliaorensatipa14@gmail.com<p>Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembentukan individu yang berkualitas dan masyarakat yang harmonis. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kesalehan masyarakat dalam membentuk pendidikan karakter yang berkualitas. Melalui pendekatan kualitatif yang melibatkan wawancara mendalam dan studi kasus, tulisan ini menyelidiki bagaimana nilai-nilai, norma, dan praktik-praktik kesalehan masyarakat berkontribusi terhadap pembentukan karakter individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalehan masyarakat memberikan contoh dan teladan yang kuat bagi individu, menetapkan norma dan nilai bersama, serta menyediakan dukungan sosial yang penting dalam pengembangan karakter yang berintegritas dan bertanggung jawab. Selain itu, melalui proses sosialisasi informal, individu belajar untuk menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya upaya kolaboratif antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk memperkuat peran kesalehan dalam pendidikan karakter. Dengan demikian, tulisan ini menyajikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang bagaimana masyarakat dapat menjadi agen yang efektif dalam membentuk karakter individu melalui praktik-praktik kesalehan yang berkembang disekitarnya</p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Oren Satipa Muliahttps://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/kamaliyah/article/view/510Penguatan Berpikir Kritis Santri Melalui Bahtsul MasᾹil2024-06-11T11:39:23+00:00Riyen Sefiyaniriyen.sefiyani@mhs.uingusdur.ac.idArditya Prayogiarditya.prayogi@uingusdur.ac.idNurul Husnah Mustika Sarinurul.husnah.ms@uingusdur.ac.id<p>Artikel ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses penguatan berpikir kritis serta dampaknya bagi santri di pondok pesanten Al Utsmani Kajen Pekalongan melalui kegiatan bahtsul masᾱil. Hal ini mengingat berpikir kritis merupakan kemampuan yang dapat mengarahkan seseorang tepat dalam berpikir dan dapat menentukan sesuatu dengan akurat. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat memberikan jawaban dan argumen yang logis berdasarkan keilmuan yang dimilikinya. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam artikel ini adalah ketua pelaksana kegiatan bahtsul masᾱil, moderator, dan santri yang mengikuti kegiatan bahtsul masᾱil di pondok pesantren Al Utsmani Kajen Pekalongan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan berpikir kritis santri melalui kegiatan bahtsul masᾱil terbagai menjadi dua yaitu upaya santri sebelum kegiatan bahtsul masᾱil dan upaya santri dalam kegiatan pada saat terlaksananya kegiatan bahtsul masᾱil. Adapun dampak positif santri yang mengikuti kegiatan bahtsul masᾱil, yaitu menciptakan rasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, menghargai keragaman pendapat, melatih mental, membangkitkan semangat belajar para santri dan mengukur tingkat pengetahuan.</p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Riyen Sefiyani, Arditya Prayogi, Nurul Husnah Mustika Sarihttps://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/kamaliyah/article/view/514Penerapan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Untuk Generasi Milenial2024-06-12T10:09:53+00:00Shela Rahmadhanishelaramadhani1410@gmail.com<p>Paham ekstremisme dan radikalisme merambah pada setiap kalangan, terutama di kalangan generasi milenial yang lebih rentan terhadap gerakan radikal dikarenakan cara pandang yang cenderung melihat masalah agama secara hitam putih. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bentuk internalisasi nilai-nilai moderasi beragama bagi generasi milenial. Generasi milenial merupakan kelompok yang memiliki karakteristik unik dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam era globalisasi saat ini. Penelitian ini didasarkan pada tinjauan pustaka yang mencakup teori, temuan, dan sumber dari penelitian terdahulu sebagai landasan untuk penulisan artikel ini. Melalui kajian literatur review, penelitian ini mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi proses internalisasi nilai-nilai moderasi beragama pada generasi milenial, seperti pengaruh media sosial, lingkungan pergaulan, dan pendidikan agama. Hasil kajian literatur review menunjukkan bahwa pendekatan yang holistik dan terintegrasi antara pendidikan formal dan non-formal, serta peran orang tua dan komunitas dalam memberikan contoh yang baik, dapat menjadi solusi efektif dalam memperkuat internalisasi nilai-nilai moderasi beragama bagi generasi milenial. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong generasi milenial untuk menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama guna menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan toleran</p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Shela Rahmadhanihttps://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/kamaliyah/article/view/519Moderasi Beragama, Tasamuh, Dan Sinkretisme (Dinamika Sosial Keagamaan Umat Islam)2024-06-13T13:29:06+00:00Aurana Zahro El Hasbicahayaaura51@gmail.comNoor Fuadyfuady@antasari.ac.id<p>Penelitian ini mengkaji tiga konsep penting dalam dinamika sosial keagamaan Islam: moderasi beragama, tasamuh, dan sinkretisme. Moderasi beragama (wasathiyah) menekankan keseimbangan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan, menghindari sikap ekstrem. Tasamuh adalah konsep toleransi yang menekankan saling menghargai perbedaan pendapat, keyakinan, dan praktik keagamaan. Sinkretisme, yang melibatkan pencampuran tradisi agama, sering dipandang negatif karena dapat mengaburkan kemurnian ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi ketiga konsep ini dalam dinamika sosial umat Islam serta tantangan penerapannya, menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa moderasi beragama menciptakan keseimbangan sosial dengan menghindari ekstremisme, dan tasamuh mendorong kerukunan serta toleransi, mengurangi potensi konflik. Namun, sinkretisme dipandang negatif karena merusak kemurnian ajaran Islam. Tantangan utama dalam penerapan moderasi beragama dan tasamuh adalah resistensi dari kelompok intoleran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan dan pemahaman mendalam tentang ajaran Islam penting untuk keberhasilan penerapan moderasi beragama dan tasamuh, serta mencegah dampak negatif sinkretisme</p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Aurana Zahro El Hasbi, Noor Fuady