Moderasi Beragama, Tasamuh, Dan Sinkretisme (Dinamika Sosial Keagamaan Umat Islam)

Authors

  • Aurana Zahro El Hasbi UIN Antasari Banjarmasin
  • Noor Fuady UIN Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.69698/jpai.v2i1.519

Keywords:

Agama Islam, Pendidikan agama Islam, Religious Moderation, Community Diversity, Role of Students

Abstract

Penelitian ini mengkaji tiga konsep penting dalam dinamika sosial keagamaan Islam: moderasi beragama, tasamuh, dan sinkretisme. Moderasi beragama (wasathiyah) menekankan keseimbangan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan, menghindari sikap ekstrem. Tasamuh adalah konsep toleransi yang menekankan saling menghargai perbedaan pendapat, keyakinan, dan praktik keagamaan. Sinkretisme, yang melibatkan pencampuran tradisi agama, sering dipandang negatif karena dapat mengaburkan kemurnian ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi ketiga konsep ini dalam dinamika sosial umat Islam serta tantangan penerapannya, menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa moderasi beragama menciptakan keseimbangan sosial dengan menghindari ekstremisme, dan tasamuh mendorong kerukunan serta toleransi, mengurangi potensi konflik. Namun, sinkretisme dipandang negatif karena merusak kemurnian ajaran Islam. Tantangan utama dalam penerapan moderasi beragama dan tasamuh adalah resistensi dari kelompok intoleran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan dan pemahaman mendalam tentang ajaran Islam penting untuk keberhasilan penerapan moderasi beragama dan tasamuh, serta mencegah dampak negatif sinkretisme

References

Amin, D. (2000). Kebudayaan Jawa. Gama Media.

Arifin, S. (2016). Islamic religious education and radicalism in Indonesia: Strategy of de-radicalization through strengthening the living values education. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 6(1), 93–126.

Azis, A., & Anam, A. K. (2021). MODERASI BERAGAMA “Berlandaskan Nilai-Nilai Islam” (Cetakan 1). Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag.

Bagir, Z. A., & Arianingtyas, R. (2020). Limitations to freedom of religion or belief in Indonesia: Norms and Practices. Religion & Human Rights, 15(1–2), 39–56.

Bukhori, B. (2012). Toleransi terhadap umat Kristiani ditinjau dari fundamentalisme agama dan kontrol diri. Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 1–113.

Dhofier, Z. (1982). The pesantren tradition: The role of the kyai in the maintenance of traditional Islam in Java. Monograph Series Press, Program for Southeast Asian Studies, Arizona State ….

Doko, A. B. (2023). Moderasi Beragama Sebagai Landasan Toleransi dalam Kehidupan Masyarakat Majemuk. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Keagamaan, 1, 65–70.

Haryani, H., Salong, A., de Vega, N., Januaripin, M., Yohana, Y., Nelly, N., ... & Subaedah, S. (2024). Profesi Keguruan: Teori & Konsep Profesi Keguruan yang Profesional untuk Menghasilkan Peserta Didik yang Unggul. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Hasan, N. (2006). Laskar Jihad: Islam, militancy, and the quest for identity in post-New Order Indonesia (Issue 40). SEAP Publications.

Hernawan, W., Zakaria, T., & Rohmah, A. (2020). Sinkretisme Budaya Jawa dan Islam dalam Gamitan Seni Tradisional Janengan. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 4(3), 161–176.

Januaripin, M. (2024). Analisis Kualitas Pelayanan Akademik dalam Meningkatkan Mutu Lulusan Tepat Waktu. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 9(1), 264-270.

Januaripin, M. (2024). Relevansi Model Pembelajaran RADEC (read-answer, discuss, explain and create) dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(2), 2057-2063.

Kaptein, N. (1993). The Berdiri Mawlid issue among Indonesian muslims in the period from circa 1875 to 1930. Bijdragen Tot de Taal-, Land-En Volkenkunde, 1ste Afl, 124–153.

Kementerian Agama RI, T. P. (2019). Moderasi beragama. Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama RI.

Marinsah, S. A., & Ramli, M. A. (2017). Sinkretisme Dalam Adat Masyarakat Bajau Di Sabah. International Journal of Islamic Thought (IJIT), 12, 83–93.

Menchik, J. (2016). Islam and democracy in Indonesia: Tolerance without liberalism. Cambridge University Press.

Mokhtar, R. A. M., & Saâ, C. Z. (2016). Sinkretisme dalam adat tradisi masyarakat Islam. Jurnal Usuluddin, 43, 69–90.

Mulder, N., & Widiatmoko, S. (1999). Agama, hidup sehari-hari, dan perubahan budaya Jawa, Muangthai dan Filipina. (No Title).

Panggabean, J. Z. Z., Januaripin, M., Husnita, L., Wulandari, T., Pureka, M. N. Y., Arsyati, A. M., ... & Judijanto, L. (2024). Teknologi Media Pembelajaran: Penerapan Teknologi Media Pembelajaran di Era Digital. PT. Green Pustaka Indonesia.

Pratama, A. R., Setiaji, N., & Agustin, D. (2023). Tedensi Tasamuh Dalam Perilaku Antar Umat Beragama Di Indonesia. INSANI: Jurnal Ilmu Agama Dan Pendidikan, 1(2), 103–119.

Qardhawi, Y. (2011). Al-Kalimat fi al-Wasathiyah al-Islamiyah wa Ma’alimaha. Cairo: Dar al-Shuruq.

Rohman, D. A. (2021). Moderasi Beragama Dalam Bingkai Keislaman Di Indonesia. Lekkas.

Saeed, A. (2018). Islam and religious freedom. In Human Rights and Islam (pp. 192–214). Edward Elgar Publishing.

Setiani, I., Lanitaaffinoxy, D., & Ismunajab. (2010). Pendidikan Agama Islam. Swadaya Murni.

Setiawan, J., & Anggito, A. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).

Sirajuddin, S. (2020). Buku Literasi Moderasi Beragama Di Indonesia. CV. Zigie Utama, 1–241.

Yildirim, Y. (2009). The Medina Charter: A historical case of conflict resolution. Islam and Christian–Muslim Relations, 20(4), 439–450.

ZEN, A. N. (2022). TOLERANSI BERAGAMA DI INDONESIA DALAM ISLAM MODERASI BERAGAMA. UIN Walisongo Semarang, 1–13.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

El Hasbi, A. Z., & Noor Fuady. (2024). Moderasi Beragama, Tasamuh, Dan Sinkretisme (Dinamika Sosial Keagamaan Umat Islam). KAMALIYAH : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 169–182. https://doi.org/10.69698/jpai.v2i1.519

Issue

Section

Articles