Upaya meningkatkan kreativitas anak melalui bermain balok d ra Babussalam
Upaya meningkatkan kreativitas anak melalui bermain balok d ra Babussalam
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya tingkat kreativitas anak di RA Babussalam Sukamulya Cikampek. Peneliti sebagai guru berusaha untuk meningkatkan kreativitas anak melalui bermain balok. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakkan kelas (PTK). Penelitian tindakkan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, komunikasi dan dokumentasi sedangkan alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Melalui permainan di RA Babussalam Sukamulya Cikampek. Dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah 1) Bagaimana Kreativitas Anak Sebelum Bermain Balok Di RA Babussalam Sukamulya Cikampek? 2) Bagaimana Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Balok di RA Babussalam Sukamulya Cikampek? 3) Bagaimana Kreativitas Anak Setelah Bermain Balok Di RA Babussalam Sukamulya Cikampek?. Adapun tujuan penelitian ini adalah memperbaiki proses pembelajaran melalui permainan balok untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Babussalam Sukamulya Cikampek. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara, tehnik analisis data yang di gunakan adalah observasi pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian pratindakan kemampuan kreativitas membedakan bentuk balok, menyusun balok dan menjiplak bentuk senjata dari balok.
Hasil penelitian pra-tindakan menunjukkan bahwa terdapat, 5 orang anak (41,6%) belum memenuhi kriteria berkembang, 6 orang anak (50%) mulai berkembang, dan 1 orang anak (8,3%) memenuhi kriteria berkembang sesuai harapan atau diperoleh nilai rata-rata 39.44%. Pada siklus I, menunjukan bahwa terdapat 7 dari 12 anak (58%) memenuhi kriteria berkembang sangat baik, sedangkan 5 anak lainnya (41,6%) memenuhi kriteria berkembang sesuai harapan atau diperoleh nilai rata-rata 62.80%. Pada siklus II, dari 12 anak terdapat 7 orang anak yang memperoleh kriteria berkembang sangat baik (58.33%) sedangkan 5 orang anak memperoleh kriteria berkembang sesuai harapan (41.67%), serta tidak ada anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang dan belum berkembang, nilai meningkat menjadi nilai rata-rata anak 85,42% yang tergolong berkembang sangat baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata, terjadi peningkatan kreativitas anak. Peningkatan kreativitas anak menunjukkan bahwa penggunaan bermain balok dapat membuat pembelajaran lebih efektif dalam meningkatkan kreativitas anak.
Dengan demikian, bermain balok merupakan salah satu upaya yang efektif dalam meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun. Top of Form
Bottom of Form
Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Bermain BalokPenelitian ini dilatarbelakangi kurangnya tingkat kreativitas anak di RA Babussalam Sukamulya Cikampek. Peneliti sebagai guru berusaha untuk meningkatkan kreativitas anak melalui bermain balok. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakkan kelas (PTK). Penelitian tindakkan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, komunikasi dan dokumentasi sedangkan alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Melalui permainan di RA Babussalam Sukamulya Cikampek. Dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah 1) Bagaimana Kreativitas Anak Sebelum Bermain Balok Di RA Babussalam Sukamulya Cikampek? 2) Bagaimana Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Balok di RA Babussalam Sukamulya Cikampek? 3) Bagaimana Kreativitas Anak Setelah Bermain Balok Di RA Babussalam Sukamulya Cikampek?. Adapun tujuan penelitian ini adalah memperbaiki proses pembelajaran melalui permainan balok untuk meningkatkan kreativitas anak di RA Babussalam Sukamulya Cikampek. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara, tehnik analisis data yang di gunakan adalah observasi pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian pratindakan kemampuan kreativitas membedakan bentuk balok, menyusun balok dan menjiplak bentuk senjata dari balok.
Hasil penelitian pra-tindakan menunjukkan bahwa terdapat, 5 orang anak (41,6%) belum memenuhi kriteria berkembang, 6 orang anak (50%) mulai berkembang, dan 1 orang anak (8,3%) memenuhi kriteria berkembang sesuai harapan atau diperoleh nilai rata-rata 39.44%. Pada siklus I, menunjukan bahwa terdapat 7 dari 12 anak (58%) memenuhi kriteria berkembang sangat baik, sedangkan 5 anak lainnya (41,6%) memenuhi kriteria berkembang sesuai harapan atau diperoleh nilai rata-rata 62.80%. Pada siklus II, dari 12 anak terdapat 7 orang anak yang memperoleh kriteria berkembang sangat baik (58.33%) sedangkan 5 orang anak memperoleh kriteria berkembang sesuai harapan (41.67%), serta tidak ada anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang dan belum berkembang, nilai meningkat menjadi nilai rata-rata anak 85,42% yang tergolong berkembang sangat baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II, dapat diartikan bahwa secara rata-rata, terjadi peningkatan kreativitas anak. Peningkatan kreativitas anak menunjukkan bahwa penggunaan balok bermain dapat membuat pembelajaran lebih efektif dalam meningkatkan kreativitas anak.
Dengan demikian, bermain balok merupakan salah satu upaya yang efektif dalam meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun. Bentuk Atas
Bagian Bawah Formulir
Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Bermain Balok