PERSPEKTIF ANTROPOLOGI TENTANG PERUMUSAN RUKUN DAN SYARAT PERKAWINAN DALAM HUKUM ISLAM

Authors

  • HASANUDIN HASANUDIN STAI SABILI BANDUNG
  • Dudi Badruzaman Dudi Badruzaman STAI Sabili Bandung
  • Sherly Lisviana Sherly Lisviana STAI Sabili Bandung

Keywords:

Antropologi; Rukun; Syarat; Perkawinan.

Abstract

Perkawinan dalam hukum Islam dapat dikatakan sah apabila terpenuhi rukun dan syaratnya. Sementara itu, dalam diskusi mengenai antropologi hukum, syarat dan rukun perkawinan merupakan suatu perwujudan praktek-praktek sosial budaya dan hukum yang ada dalam masyarakat.   Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Kajian inimengungkap bahwa dalam diskusi antropologi, syarat dan rukun dalam praktik perkawinan menunjukkan  sebuah wujud peraturan-peraturan lokal yang bersumber dari suatu kebiasaan masyarakat (customary law/ folk law), termasuk pula di dalamnya mekanisme-mekansime pengaturan dalam masyarakat (selfregulation) yang juga berfungsi sebagai sarana pengendalian sosial  (legal order).

References

Abdullah. Taufik et. al., 1989. Metodologi Penelitian Agama: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Abidin, Slamet dan Aminuddin, 1999, Fiqih Munakahat, Jilid I, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Al-Sayyid al-Sabiq, al-Fiqh al-Sunnah, Juz II, Mesir: al-Fath lil ‘Ilam al-‘Arabi.

As-Sarkhasi, 1989, al-Mabsuth, Beirut: Dar al-Ma’rufah.

As-Siba’i, Mustafa. t.t., Al-Mar’ah Bayna al-Fiqh wa al-Qanun: Dirasah Syar’iyyah wa Qanuniyyah wa Ijtima’iyyah, Maktabah al-‘Arabiyyah.

Geertz, Hildred.1985. Keluarga Jawa Terj. Jakarta: Graffiti Pers.

Hadikusuma, Hilman. 2000, Hukum Kekerabatan Adat, Jakarta: Fajar Agung.

Hakim, Rahmat, 2000, Hukum Pernikahan Islam, Bandung: Pustaka Setia.

Keesing, Roger M. 1992, Antropologi Budaya Suatu Perspektif Kontemporer Jakarta: Erlangga.

Kushnick, Geoff and Daniel M. T. Fessler, 2011, “Karo Batak Cousin Marriage, Cosocialization, and the Westermarck Hypothesis,”Current Anthropology, 52.

Martini, M & Hadari N, 1994, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Moleong, L. J, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin, 2012, Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.

Ridha, Muhammad Rasyid, 1986, Panggilan Islam Terhadap Wanita, terj. Afif Mohammad, Bandung: Pustaka.

Saebani, Beni Ahmad, et al., 2012. Antropologi Hukum. Bandung: Pustaka Setia.

Supriadi, Dedi dan Mustofa, 2009, Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Islam, Bandung: Pustaka al-Fikri.

Yusuf, A. Muri. 2015, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan , Jakarta: Kencana.

Subekti, 2003, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa.

Sugiri Permana, “Kedudukan Perempuan sebagai wali nikah, perbandingan hukum wali nikah di Jordania, Arab Saudi, Maroko dan Indonesia”, https://www.google.co.id/ url?sa....

, “Kinship Terms Dan Pemetaan Hukum Waris Islam kajian atas perbedaan hak waris saudara sekandung, sebapak dan seibu,” hal 5. http://www.badilag.net/ artikel/publikasi/artikel/kinship-terms-dan-pemetaan-hukum-waris-islam-oleh-dr- sugiri-permana-mh-1-7.

, Dominasi Saksi Pernikahan dalam Tradisi Desa Terpencil; Sebuah Catatan Antropologi Hukum Keluarga dari Desa Bunglai, Danau Riam Kanan Kalimantan Selatan.

Taqiy al-Din Muhammad Abu Bakar al-Husaini al-Husanni, 2001, Kifayat al-Akhyar fi hall Ghayat al-Akhyar, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Downloads

Published

2023-12-23

How to Cite

HASANUDIN, H., Dudi Badruzaman, D. B., & Sherly Lisviana, S. L. (2023). PERSPEKTIF ANTROPOLOGI TENTANG PERUMUSAN RUKUN DAN SYARAT PERKAWINAN DALAM HUKUM ISLAM. MIM: Jurnal Kajian Hukum Islam, 1(2), 123–141. Retrieved from https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/jmkhi/article/view/554