Penerapan Nilai Nilai Moderasi Beragama Untuk Anak Usia Dini Melalui Pendidikan Agama Islam Dalam Pembelajaran Siswa RA Al ikhlas Jomin Timur

Abstract

Indonesia merupakan bangsa dengan beragam budaya, suku, bahasa, etnis, dan agama. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut salah satu dari enam agama yang ada, akan tetapi selain keberagaman agama, terdapat keanekaragaman suku, bahasa, mitos lokal dan budaya di Indonesia. Keberagaman ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi bangsa tersebut guna mewujudkan keharmonisan dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena, bukan suatu hal yang mudah untuk dapat membangun persatuan dalam berbagai perbedaan, bahkan jika hal tersebut tidak tercapai bisa menyebabkan perpecahan dan bahkan konflik. Indonesia juga negara demokrasi yang sepenuhnya terbuka, perspektif dan perbedaan argumen diantara masyarakat nya menjadi hal yang dapat disalurkan sebagaimana mestinya. Begitupun dalam hal beragama, konstitusi negara Indonesia yang dimiliki dapat melindungi kebebasan pemeluk agama untuk menjalankan keyakinannya dan ajaran agama sesuai dengan kepercayaannya. Jumlah dari seluruh masyarakat Indonesia saat ini, sebanyak 85 persen adalah beragama islam. Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Namun, walupun demikian negara Indonesia tidak menerapkan hukum islam dalam tatanan kenegaraan, yang mana Indonesia tetap berlandaskan hukum yang merujuk dari Pancasila dan UUD 1945. Fenomena yang terjadi saat ini tentang radikalisme yang selalu disangkut pautkan dengan ajaran agama islam yang masih menjadi perdebatan di Indonesia maupun di dunia tentu membuat bermunculannya stigma ataupun pendapat tentang ajaran islam yang sebenarnya merupaka rahmatan lil alamin. Makna jihad dalam islam yang seringkali dijadikan acuan sebaai pembenaran atas kekerasan yang dilakukan masyarakat Muslim pun perlu kita benahi.Saat ini, keadaan bangsa ini yang memiliki keberagaman suku, bahasa,  budaya, dan agama sedang mengalami kemunduran. Salah satu penyebabnya adalah masuknya ideologi liberal dan ekstrim ke dalam ajaran agama Islam. Ideologi liberal dari Barat mengusung gagasan kebebasan, yang dianggap mengancam moral dan budaya Timur. Akibatnya, muncul pula Islam yang bersifat liberal, bebas, dan tak terkendali. Gerakan yang muncul dalam ideologi ini tidak lagi berpusat pada konsep negara bangsa, melainkan lebih mengutamakan konsep umat. Pemerintah berupaya melawan dua arus besar tersebut dengan mengusung gagasan Islam Moderat