AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/awsath <p><strong>AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam</strong> merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Magister Pendidikan Agama Islam STAI Miftahul Huda Subang. Bidang kajian jurnal ini mencakup komponen-komponen, problematika dan pemikiran pendidikan Islam, seperti: kurikulum, model pembelajaran, psikologi perkembangan dan pendidikan, manajemen dan sistem penddikan Islam, pemikiran dan konsep tokoh pendidikan Islam dan kasus-kasus kontemporer pendidikan Islam.</p> Magister Pendidikan Agama Islam STAI Miftahul Huda Subang en-US AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam PESAN EDUKATIF DARI KEBERSAMAAN KHAIDIR DAN MUSA (Analisis Konten Terhadap Surat Al-Kahf/ 18: 71-78) https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/awsath/article/view/617 <p><em>The appearance of the figure of Khaidir in Moses' journey as a messenger of Allah is immortalized in the Koran. Moses was ordered by Allah to be humble towards everyone, including people he had never known before. Musa's meeting with Khaidir left an experience that made Musa shocked and angry. This journey ultimately left Moses with important lessons in carrying out his prophetic duties. This research is categorized as qualitative, which was carried out by examining the </em><em>a</em><em>l-Qur'an and its interpretation, as well as reviewing several related articles. Then it is connected to education in general. The conclusion is that education must guarantee the happiness and safety of students, education must also guarantee humanitarian protection for students, and educators must be able to foster and revive the worst situations </em><em>understoo</em><em>d by students.</em></p> Adudin Alijaya Laila Khoirunnida Rd. Lia Rosmalia Copyright (c) 2024 AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 2024-07-14 2024-07-14 1 1 1 9 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/awsath/article/view/618 <p><em>Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah mempunyai peranan yang strategis dalam pembentukan akhlak dan pribadi siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum optimal berdampak positif dalam pembentukan akhlakul karima pada diri siswa, terlihat akhlak siswa yang masih mencerminkan akhlak yang tercela, misalnya siswa sering ribut dikelas ketika guru menjelaskan pelajaran, bolos pada jam sekolah, tawuran dan sebagainya. Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari Pendidikan Agama Islam yang kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi kreativitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan penerapan pembelajaran kontekstual sebagai bahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antara lain bagi guru, pembelajaran kontekstual ketika diterapkan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam</em></p> Nurhalipah Inten Syakiroh Nurazizah Adudin Alijaya Copyright (c) 2024 AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 2024-07-14 2024-07-14 1 1 10 23 PRINSIP TRANSFORMASI SOSIAL DALAM AL-QUR’AN https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/awsath/article/view/619 <p>Transformasi sosial adalah suatu proses perubahan masyarakat dari waktu ke waktu yang ditandai dengan adanya perubahan ideologi, nilai-nilai, norma-norma, dan tata susila. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memperoleh pemahaman tentang isyarat transformasi sosial dalam al-Qur’an. Di dalam penulisan kajian ini penulis melakukan inventarisasi ayat terkait dengan pesan-pesan transformatif dan kemasyarakatan, kemudian dikaji dengan menggunakan analisis konten. Pada akhirnya ditemukan beberapa pesan penting terkait dengan pentingnya upaya transformatif, serta aspek transformasi sosial dalam al-Qur’an. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa al-Qur’an memberikan konstruksi transformasi tatanan sosial yang lebih baik, mulai dari tatanan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan demokratis. Transformasi sosial seharusnya berasal dari dalam masyarakat itu sendiri dan dijalankan dengan semangat membangun moralitas, spiritualitas, sistem politik, pola budaya, dan perekonomian yang kuat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang ada di dalam al- Quran diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan sosial yang lebih baik di lingkungan masyarakat.</p> Adudin Alijaya Jejen Zaenudin Kusnawan Danuri Supriyadi Copyright (c) 2024 AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 2024-07-21 2024-07-21 1 1 24 31 PENAFSIRAN ASMA BARLAS TERHADAP AYAT-AYAT GENDER DALAM AL-QUR’AN https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/awsath/article/view/620 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Asma Barlas mengenai ayat-ayat gender dalam Al-Qur’an. Metode penelitian yang digunaka dalam penelitian ini yaitu metode library research. Penelitian&nbsp; ini&nbsp; berasal&nbsp; dari&nbsp; data&nbsp; primer&nbsp;&nbsp;&nbsp; yang&nbsp; diperoleh &nbsp;dari&nbsp; hasil penelusuran terhadapbeberapa&nbsp; referensi&nbsp; tentang tentang&nbsp; kesetaraan&nbsp; dan&nbsp; keadilan&nbsp; gender&nbsp; dalam perspektif&nbsp;&nbsp; Al-qur’an&nbsp; dan&nbsp; hadits. Setelah melakukan kajian deskriptif-analitis terhadap penafsiran penafsiran ayat gender oleh Asma Barlas, dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini bahwa penafsiran klasik telah berkontribusi besar terhadap biasnya pesan al-Quran terhadap hak-hak perempuan. Kontribusi ini terlihat dari pemahaman masyarakat yang sudah dibentuk oleh mufasir klasik yang terkesan berhaluan androsentrik. Barlas menempatkan dirinya sebagai inelektual yang kritis dan memberikan solusi yang elegan dalam hal pembelaan hak-hak gender. Dalam kajian pendidikan Agama Islam, sikap Barlas ini perlu disikapi dan direspon secara bijak. Pendidikan harus bisa memberikan penyadaran publik tentang pentingnya memposisikan kaum perempuan pada derajat yang sama dengan laki-laki, karena sama-sama memiliki kewajiban, memiliki potensi, dan bisa memiliki kontribusi. Penyadaran ini penting dilakukan untuk menghindari sikap marginalisasi kaum perempuan, yang tidak sesuai dengan jargon Islam sebagai rahmatan lil’alamin.</p> Wa’ang Subangkit Heni Nuraeni Hasan Dede Lukman Ihya Ulumuddin Copyright (c) 2024 AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 2024-07-23 2024-07-23 1 1 32 44 ASPEK HISTORIS DAN SOSIOLOGIS INKAR SUNAH https://ejournal.stai-mifda.ac.id/index.php/awsath/article/view/621 <p>Tulisan ini berangkat dari adanya pandangan yang menanggap bahwa argumen Inkarus Sunnah sebagai bentuk penolakan terhadap hadits atau Sunah Nabi. Pandangan ini jelas berdampak besar terhadap keutuhan Islam sebagai sebuah agama besar di muka bumi. Fakta ini tentunya harus disikapi dengan nalar akademik yang netral, sehingga membutuhkan analisis komprehensif dengan melakukan kajian historis dan sosiologis terhadap kelompok Inkarus Sunnah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan library research, dengan cara menginventarisir literatur terkait sejarah dan perkembangan Inkarus Sunnah serta respon sosiologis ummat Islam secara keseluruhan terhadap gagasan Inkarus Sunnah. Diperoleh informasi bahwa kemunculan kelompok Inkarus Sunnah didorong oleh tekad kuat untuk menjaga otentisitas al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber hukum al-Qur’an dan menolak hadits atau sunah dalam rangka menjauhkan Muhammad dari tuduhan sebagai pembuat syari’at baru dan terkesan menganggap al-Qur’an sebagai sumber hukum yang kurang representatif. Maka pada akhirnya pendidikan Islam harus mengambil peran dalam mensikapi pandangan kelompok Inkarus Sunnah, dengan tetap memberikan apresiasi atas argumen Inkarus Sunnah sebagai bagian dari khazanah pemikiran Islam.</p> Roni Hermansyah Laila Khairunnida Abdu Manaf Yessi Gusman Meilani Sapdi Copyright (c) 2024 AWSATH: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 2024-07-25 2024-07-25 1 1 45 59